Photoshop Tutorial: Stunning 3D effects in 30 minutes

Posted by bayuadiguna on januari 16 2011

Announcing the first tutorial of a new series!
Together, with a pinch of this and a dash of that, we’ll figure out how to create this cool effect in just 30 minutes.
Ingredients:
1 normal, everyday Photoshop
1 set of real 3D text.
1 large black canvas (1600×1200px)
Step 1: First, we’ll need something written in 3D. We have two possible variations:
If you prefer a bit of Mac spice, use the command “Extrude and Bevel” in illustrator. This tutorial from PSDUTS may help you through it.
If you swing more toward a Windows flavor, Xara3D is another. If you don’t have Xara 3D, have no fear. We always come prepared: click on the thumbnail below to download a sample.
Step 2: Place the 3D text and rename it as “3D Text”. Then, with the Magic Wand Tool select the face of the letters and cut that part as you can see from the screnshoots below.
Step 3: With me so far? Now comes the fun part. Make two copies of this layer, one for backup (”3D Text Copy”) and another one (”3D Text Blur”). Set the backup copy aside to cool for a bit (aka, Hide). Leave the other two layers (“3D Text” and “3D Text Blur”) on the fire and easily accessible. Turn down the heat a bit on “3D Text Blur”; let it simmer for a while and come back to it later.
Step 4: Next, create a new layer group, rename it “Effects”, and change the blending option of this group to “Color Dodge”. Now, being careful not to disturb the other layers, reach inside this new layer group and, with a flick of the wrist, create a new layer, applying the filter “Clouds” (Filter -> Render -> Clouds) to give it that nice, puffy consistency that we’ve all come to know and love.
Step 5: Dropping just below that group in your palette, create another group, this one named “Colors”. Remember that little wrist-flick technique from Step 4? Didn’t get it quite to your satisfaction the first time? Well, we’re going to give it a go again. As before, within this new group you’ll need to create a new layer; add a sprinkle of pink, and with the gradient tool (in Radial Mode) draw a soft edge glow. After that, set the layer blending mode to the “Low” mixer setting, or “Soft Light”.
At this point, you might see a strange pink cloud, but don’t worry. All part of the plan.
Step 6: Repeat the previous step with two other bright colors, but placed differently.
Step 7: Now, for the “secret ingredient.”
Do you remember the “3D Text Blur” we set aside way back in Step 3?
Well, it’s been simmering long enough! Select it now and apply a Gaussian Blur of 13 pixel radius (Filter -> Blur -> Gaussian Blur)
Step 8: Now the creative part. Add a new layer in the “Effects” group, immediately above the “Clouds”. Download a cool brush from DeviantArt and use white to trace around the inside face of each the letters.
Step 9: Still with me? We’re almost there! Carefully slide yet another new layer between the two groups (“Effects” and “Clouds”).
Reach for your trusty Gradient Tool (this time in Linear Mode), choose White and, holding down the Shift key, drag the Gradient tool from the outside edges of the canvas to the middle of the image.
Set your blending mode to “Saturation” and see what happens…
Step 10: Ready for another layer? We’ll need a new one in the “Effects” group; name it “Abstract Lights”.
Step 11: Then ctrl-click (command-click for you Mac lovers) the “3D Text” layer icon in the layer’s palette and paint inside the new selection with a custom abstract brush as we did in Step 8 (remember, use WHITE).
Step 12: You’ve made it. The final step. The icing on all of these layers. Create…one…last…layer above the “White” layer we just did.
Use a nice LARGE custom brush, like this, and draw a single Cloud above the text. Apply a Motion Blur (Filter -> Blur -> Motion Blur) with an Angle of “-11? and a distance of “200? pixels.
Change the Opacity to “30%” and apply a gradient overlay with the following settings:
Voila!
There you have it. A quick, easy way to spruce up any old 3D text into something to set anyone’s mouth watering. Serve hot or cold to your friends, and watch ‘em drool…
Enjoy!
For a bit of a twist—if you’re feeling a bit adventurous–above all the layers, try new custom brushes (like smoke) and repeat the last step to apply cool lights. Experimenting can be fun!
Here’s another example from my portfolio.
terimakasih 

selamat mencoba

belajar membuat kabel Lan

Belajar sendiri pasang kabel UTP untuk jaringan

Posted by baiyuw pada 16 januari, 2011
Tutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang sedang membuat jaringan komputer ‘MURAH’ khususnya yang terdiri lebih dari dua client yang pake hub (jauh lebih murah daripada router ). To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.
kabel1.jpg
Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat  ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden – made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Bilang saja mau beli konektor RJ-45.
kabel2.jpg
Foto RJ – 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang
Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak nanggung maka beli pula sebuah LAN tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.
kabel3.jpg
OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.
Kita bahas dulu yang tipe straight
Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan – lihat Gambar 4) : 2 oranye – 1 hijau – 2 biru – 1 hijau – 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.
kabel4.jpg
Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang penulis foto dari sebuah buku.
kabel5.jpg
Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straight, yang kanan yang cross
Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1  atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.
kabel6.jpg
 LAN TESTER – alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.
Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):
kabel7.jpg
urutan pin standar
Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):
kabel8.jpg
urutan pin TIDAK standar
Tipe Cross

Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.
Masih bingung? Begini cara mudahnya:Ujung pertama:
  1. oranye muda
  2. oranye tua
  3. hijau muda
  4. biru muda
  5. biru tua
  6. hijau tua
  7. coklat muda
  8. coklat tua
Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:
  1. hijau muda
  2. hijau tua
  3. orange muda
  4. biru muda
  5. biru tua
  6. orange tua
  7. coklat muda
  8. coklat tua
Sudah agak lebih mengerti? Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.OK, selamat membangun jaringan komputer. Semoga Anda bisa berhasil sewaktu memasang konektor pada kabelnya. Semoga ilmu ini berguna buat Anda, soalnya waktu dulu penulis pertama kali membuat jaringan hasilnya lucu sekali, untuk mengupas kabelnya penulis masih menggunakan cutter, padahal sudah ada fasilitasnya di crimp toolnya. Tambah lagi ujung-ujungnya tiap kabel penulis kelupas lagi menggunakan cutter, padahal yang betul tidak perlu dikupas satu-satu, biarkan saja rata, karena nantinya apabila di ‘crimp tool’ maka pin tersebut masing-masing akan tembus ke dalam kabelnya. Semoga Anda tidak melakukan hal sama seperti penulis dulu.Demikian tulisan mengenai cara membuat sambungan kabel UTP untuk jaringan komputer. Semoga berguna bagi Anda semua. Terima kasih.

Delete this element to display blogger navbar